(Sumber : http://fst,unair.ac.id)
Assalamualaikum
Wr. Wb. Ulun mengucap salam, namo budaya dan salam sejahtera bagi kita semua!
“Di
dunia ini, manusia terlahir dalam dua spesies, yang pertama adalah manusia bersayap
dan yang kedua manusia tanpa sayap. Manusia yang bersayap ditakdirkan untuk
terbang tinggi menggapai langit tak terbatas. Sementara spesies yang kedua,
kebalikannya, ia ditakdirkan untuk tetap menjejak bumi dan menjalani hidupnya
dengan terus menyentuh tanah. Nggak ada yang buruk dengan spesies yang kedua,
mereka hanya menjalani takdirnya. Begitu saja.”
―
Devania Annesya, Maya Maia
Jangan
berhenti, kita harus berani untuk menciptakan sayap kita sendiri meski banyak
keterbatasan.
Sebelum Dika berbicara lebih lanjut,
izinkanlah Dika mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia PPMB dan PIH
karena telah memberikan kesempatan bagi Dika untuk mencoba menemukan takdir Dika
di Universitas Airlangga.
Perkenalkan, Anang keturunan suku
Banjar ini memiliki nama lengkap Muhammad Andika Rahman. Kerap disapa Dika. Lahir
di tanah Banjarmasin pada tanggal 6 Juli 2002 melalui pasangan abah-mama M.
Taufiq dan Diana. Menjadi Ading untuk seorang kakak perempuan yang bernama
Cintya Melani.
Selama enam tahun mengenyam
pendidikan dasar di SDN Sungai Miai 1, tiga tahun pendidikan menengah pertama
di SMPN 31 Banjarmasin dan saat ini Dika duduk di bangku kelas XII SMKN 4
Banjarmasin dengan keahlian bidang Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Engineering). Anang bungsu ini juga pernah menjadi seorang ketua
eksteakurikuler futsal ketika berada di bangku putih abu-abu. Serta mengukir
beberapa prestasi seperti Juara I Lomba Menulis
berita tingkat kota, Juara I Lomba Debat tingkat Kota serta Juara 3
Lomba Inovasi Software tingkat kota.
Sejak kecil, Dika gemar bermain komputer. Dika
sering menjelajahi google dan membayangkan dunia masa depan yang penuh dengan
kecanggihan teknologi. Karena bagi Dika itu adalah hal yang menyenangkan. Terasa
segala hal dunia akan menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi.
Dika ingat sebuah pesan bahwa saat kita
lahir, kedua tangan kita dalam keadaan menggenggam. Seperti menggenggam
sesuatu. Sesuatu yang ada di dalam genggaman itu adalah takdir kehidupan kita.
Seperti cita-cita dan cinta. Ketika kita melepaskan genggaman, takdir kehidupan
kita pergi. Maka pada saat itulah dunia akan mendengar tangisan kita untuk
pertama kalinya. Namun suatu saat, kita akan menemukan impian itu dan kembali
menggenggamnya jika kita mau berusaha untuk meraihnya.
Pada kesempatan ini, Dika akan
menjelaskan beberapa alasan Dika ingin menemukan takdir di Universitas
Airlangga. Sebagaimana kutipan dari Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis
Buku Indonesia,
“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya
terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan
lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
1. Ingin memulai mimpi baru untuk Indonesia
dimasa depan
Setelah
lulus dari SMK dengan bekal kompetensi Software
Engineering Dika ingin melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga
dengan prodi S1 Sistem Informasi. Kenapa harus sistem informasi ? Saat ini
sudah masuk Era revolusi industry 4.0, seharusnya kita para pemuda sudah
mengubah alur pikir, kuliah sudah tidak lagi untuk bekerja, namun bagaimana
menciptakan sebuah lapangan pekerjaan dan inovasi-inovasi baru untuk Indonesia.
Dika ingin memulai mimpi baru untuk Indonesia dimasa depan.
2. Mengenal Teknologi Lebih Jauh bersama
UNAIR
Kuliah
di Prodi Sistem informasi memungkinkan Dika untuk mengejar kemajuan teknologi.
Saat ini jurusan Sistem Informasi telah menjadi salah satu jurusan favorit di
bidang studi komputer. jurusan Sistem Informasi adalah gabungan dari Ilmu Komputer,
Ekonomi Manajemen, dan Bisnis. Namun fokusnya tetap di bidang software
(programming) sehingga sesuai dengan kompetensi awal Dika Engineering software. Selain itu lulusan Sistem Informasi bisa
bekerja dibanyak bidang sebagai manajer, wirausahawan, konsultan, akademisi dan
profesional IT seperti IT manajer, manajer proyek IT, konsultan ERP, systems analyst, systems programmer, systems
administrator, security administrator, quality assurance dan auditor IT di
berbagai industri perbankan, keuangan, asuransi, manufaktur, retail,
pendidikan, public service, pemerintahan, riset, dan lain-lain.
3. Dika ingin menjadi Software Developer.
Dika
ingin menjadi Software Developer. Dika pernah membaca dalam sebuah artikel
bahwa lulusan sistem informasi bisa berkarier sebagai Software Developer.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan, pengembangan, dan pengujian program-program
perangkat lunak komputer. Software
developer bisa membuat berbagai jenis perangkat lunak seperti sistem
operasi dan network distribution, serta software untuk compiler yang
mengkonversi program untuk dieksekusi pada komputer.
Jadi
ketika Dika sudah lulus dari Universitas Airlangga Dika bisa menciptakan
berbagai software yang bisa digunakan untuk memudahkan kebutuhan manusia di
tempat kerja maupun dirumah serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang
lain untuk menjalankan aplikasi software tersebut, misalnya sepeti Gr*b dan
Go-**k banyak orang terbantu mendapatkan pekerjaan olehnya.
4. Prodinya sudah Terakreditasi A
Cukup
banyak kampus yang menyelenggarakan jurusan S-1 Sistem Informasi. Dalam situs
BAN-PT terdapat sekitar 260 kampus. Terdapat 12 kampus yang memiliki Akreditasi
A dan salah satunya adalah Universitas Airlangga. Jurusan S1 Sistem Informasi
masuk ke Fakultas Sains dan Teknologi (FST) kampus C Universitas Airlangga yang
beralamatkan di Jl. Dokter Ir. Haji Soekarno, Mulyorejo, Sukolilo, Mulyorejo,
Kota Surabaya. Fakultasnya pun sudah terakreditasi A sehingga tidak perlu ragu
lagi dengan UNAIR.
5. UNAIR sudah terbukti
Fakultas
Sains dan Teknologi sudah berdiri sejak tahun 1982, yang sebelumnya bernama
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Sebelumnya pada tahun 2001 sudah
dibuka prodi D3 sistem informasi, dan kemudian dilanjut dengan dibukanya prodi
S1 sistem informasi pada tahun 2008 hingga sekarang. UNAIR sering mendapat
penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Pasti seneng banget kalo Dika
bisa kuliah disini bareng orang-orang hebat dan jadi salah satu kesatria
Airlangganya UNAIR.
“Orang-orang
besar tumbuh bersama keputusan-keputusan besar yang diambilnya. Bukan oleh
kemudahan-kemudahan hidup yang didapatnya.” ― Lenang Manggala, Founder Gerakan
Menulis Buku Indonesia
Oleh
karena itu Dika akan terus berjuang. Saya yakin UNAIR adalah takdir saya. Terimakasih
Universitas Airlangga.
Penulis
: Muhammad Andika Rahman